20120317

Sistem Hidroponik


Hidroponik merupakan penanaman tanaman dengan menggunakan nutrisi mineral berbentuk larutan dalam air, tanpa tanah. Tanaman daratan dapat tumbuh dengan akar mereka dalam larutan mineral nutrisi atau dalam media inert, seperti perlit, kerikil, wol mineral, atau sabut kelapa.

Sistem Hidroponik
Para peneliti menemukan pada abad ke-18 bahwa tanaman menyerap nutrisi mineral penting sebagai ion anorganik dalam air. Dalam kondisi normal dialam bebas, tanah bertindak sebagai penyedia / penampung nutrisi mineral untuk pertumbuhan tanaman. Ketika nutrisi mineral dalam tanah larut dalam air, akar tanaman dapat menyerap mereka. Ketika nutrisi mineral yang diperlukan dipasok kepada tanaman dalam bentuk larutan buatan, tanah tidak lagi diperlukan lagi oleh tanaman untuk berkembang. Hampir semua tanaman daratan dapat tumbuh secara hidroponik.



Ada beberapa alasan mengapa hidroponik mulai banyak dikembangkan seluruh dunia untuk memproduksi makanan, antara lain :
  • Tidak diperlukan tanah, karena nutrisi untuk tanaman diberikan dalam bentuk larutan.
  • Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
  • Tidak merusak tanah dan tidak membutuhkan tempat yang luas
  • Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim 
  • Pemakaian air lebih efisien, sebab air tetap dalam sistem dan dapat digunakan kembali
  • Biaya nutris relatif rendah, karena dapat dilakukan kontrol kadar nutrisi tanaman secara keseluruhan
  • Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga Hasilnya maksimal dan tanaman dapat dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama  
  • Dibandingkan penanaman dalam lahan tanah, masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah lebih mudah diatasi
  • Lebih mudah untuk dipanen
  • Tidak ada kerusakan akibat pestisida
  • Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
  • Tidak perlu banyak tenaga kerja
  • Lingkungan kerja lebih bersih dan lebih ramah lingkingan
Pengembangan sistem hidroponik ini terbukti memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan penanaman secara hortikultura konvensional. Bahkan saat ini hidroponik telah menjadi bagian ilmu agronomi yang berkembang pesat. Hidroponik juga berpotensi menghasilkan panen yang lebih tinggi. Disamping itu hidroponik dapat dikerjakan didaerah-daerah dengan tanah yang tidak memungkinkan dilakukan penanaman karena kondisi tanah itu sendiri.


Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran seperti brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan strowbery. Akhir-akhir ini, bahkan juga ditanam juga pepaya, semangka dll dengan metode hidroponik.

Namun demikian, tanpa tanah sebagai penyangga, kegagalan untuk sistem hidroponik dapat menyebabkan kematian tanaman lebih cepat. Kelemahan lainnya tanaman dapat menjadi layu dan mati disebabkan oleh tingkat kelembaban tinggi akibat terlalu banyak penyiraman pada tanaman. Tanaman hidroponik membutuhkan pupuk yang berbeda dan sistem penaman ditanah.

No comments:

Post a Comment